Begleiten Sie uns auf eine literarische Weltreise!
Buch zum Bücherregal hinzufügen
Grey
Einen neuen Kommentar schreiben Default profile 50px
Grey
Jetzt das ganze Buch im Abo oder die ersten Seiten gratis lesen!
All characters reduced
Kekristenan Sejati - cover

Kekristenan Sejati

Dr. Paul G. Caram

Verlag: Zion Christian Publishers

  • 0
  • 1
  • 0

Beschreibung

Kekristenan Sejati adalah sebuah fokus tentang hal-hal yang terpenting dalam kehidupan. Khotbah-khotbah Tuhan kita semata-mata dipusatkan pada perkara-perkara yang terpenting di hati manusia. Dengan keyakinan ini di dalam pikirannya, penulis telah menyelidiki ayat-ayat Alkitab dan menyeleksi ayat-ayat yang paling tepat menggambarkan hal-hal yang Allah utamakan bagi setiap orang percaya.

Penggunaan waktu, tenaga, talenta, dan harta kita bergantung secara unik pada satu hal ~ ketajaman visi rohani kita. Bila tidak memiliki visi rohani seperti ini, banyak orang Kristen hanya akan mendapati di akhir perjalanan kehidupannya bahwa ia telah meleset, mengabaikan, atau telah menyimpang dari tujuan utama. Karena itu, Kekristenan Sejati merupakan sebuah buku yang akan mempertajam fokus rohani kita agar kita dapat mempunyai suatu sasaran yang  jauh lebih jelas.
Verfügbar seit: 09.10.2020.

Weitere Bücher, die Sie mögen werden

  • Khadijah: Ketika Rahasia Mim Terungkap - cover

    Khadijah: Ketika Rahasia Mim...

    Sibel Eraslan

    • 0
    • 0
    • 0
    Khadijah terpaku. Mulutnya tak mampu mengucapkan kata itu. Sebuah kata yang berawalan huruf "mim". Kata itu ternyata mengandung makna yang dalam. Sebuah kata yang diibaratkan sebagai kunci, rumus, dan juga sandi. Khadijah ingin merahasiakannya. Merahasiakan dambaan hatinya, kekasih yang juga sepupunya. Khadijah tidak sendiri. Seluruh makhluk di jagad raya ini seolah telah menjadi seperti dirinya. Merindu, haus akan air segar 'Mim'. Dan saat Khadijah berucap "mim", ketika kedua bibirnya menutup rapat, seakan-akan udara yang ada dalam rongga mulutnya telah meniupkan cinta ke dalam hatinya. Cintanya yang teguh kepada seorang lelaki yang kelak menjadi Sang Nabi…
    Zum Buch
  • Tafsir Dan Makna Ayat Kursi (Verse of The Throne) Edisi Bilingual Bahasa Indonesia Dan Bahasa Arab - cover

    Tafsir Dan Makna Ayat Kursi...

    Jannah Firdaus Mediapro

    • 0
    • 0
    • 0
    Ayat Kursi atau Ayat Singgasana adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur'an. Isinya tentang keesaan Allah SWT serta kekuasaan Allah yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya. 
     
    Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Ayat KursI Surat Al-Baqarah Ayat 255) 
     
    Inilah yang disebut ayat kursi. Ayat ini mengandung suatu hal yang sangat agung. Dan terdapat sebuah hadits shahih dari Rasulullah, yang menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang paling utama di dalam kitab Allah (al-Qur'an). 
     
    Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepadanya: "Apakah ayat yang paling agung di dalam kitab Allah?" "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui," sahut Ubay bin Ka'ab. Maka Nabi mengulang-ulang pertanyaan tersebut, kemudian Ubay bin Ka'ab pun menjawab: "Ayat Kursi." 
     
    Lalu dia mengatakan: "Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang 'Arsy."
    Zum Buch
  • Zulaikha: Kisah Cinta Suci Sang Putri - cover

    Zulaikha: Kisah Cinta Suci Sang...

    Nazan Bekiroglu

    • 0
    • 0
    • 0
    Berawal dari mimpi tentang purnama yang menepi cahayanya tiada terperi menyelusup ke dalam hati. Itulah awal mula kisah Yusuf dan Zulaikha rindu keduanya ditempa dan akhirnya mencinta.
    
    Mimpilah awal mulanya. Kisah dirajut antar bangsa. Yang satu di Mesir, satu lagi di Kan'an. Satu putri pembesar, yang lainnya putra sang nabi. Episode cinta keduanya pun menjadi legenda. Dibincangkan dari satu tutur ke tutur yang lain, yang akhirnya menjadi cerita.
    
    Ya begitulah kisah cinta Zulaikha dan Yusuf. Dari mimpilah Zulaikha memendam rindu pada sosok terkasih. Menerka-nerka siapa pujaan hati. Hingga akhirnya kekasih sejati menghampiri.
    
    Jalan cinta mereka harus ditempa berbagai ujian. Yusuf menjadi budak dan Zulaikha menjadi permaisuri raja. Meski demikian, takdir cinta menggeliat mencari jalannya sendiri.
    Zum Buch
  • Negeri 5 Menara - cover

    Negeri 5 Menara

    Ahmad Fuadi

    • 0
    • 0
    • 0
    Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.
    
    Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.
    
    Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan "mantera" sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
    
    Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
    
    Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
    
    Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi.
    Zum Buch
  • Siddhartha - cover

    Siddhartha

    Hermann Hesse

    • 0
    • 0
    • 0
    Siddhartha meninggalkan keluarganya untuk hidup sebagai samana, namun jiwanya tidak menemukan
    kedamaian, dan dia pun pergi untuk menjalani kehidupan duniawi. Seorang anak terlahir untuknya, tetapi ini pun tidak menenteramkan hatinya, dan dia kembali mengembara. Dalam keadaan nyaris putus asa, Siddharta sampai di tepi sungai dan bertemu dengan Vasudeva si tukang perahu. Pertemuan ini menjadi awal kehidupannya yang baru—awal dari penderitaan, penolakan, kedamaian, dan akhirnya, kebijaksanaan.
    Zum Buch
  • Ranah 3 Warna - cover

    Ranah 3 Warna

    Ahmad Fuadi

    • 0
    • 0
    • 0
    Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
    
    Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
    
    Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: "Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?" Hampir saja dia menyerah.
    
    Rupanya "mantra" man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat "mantra" kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
    
    Ke mana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Kesatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
    
    Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa tak berkesudahan. Tuhan sungguh bersama orang yang sabar.
    Zum Buch