Join us on a literary world trip!
Add this book to bookshelf
Grey
Write a new comment Default profile 50px
Grey
Subscribe to read the full book or read the first pages for free!
All characters reduced
Mempersiapkan Diri untuk Kebangkitan Rohani - cover

Mempersiapkan Diri untuk Kebangkitan Rohani

Dr. Brian J. Bailey

Publisher: Zion Christian Publishers

  • 0
  • 0
  • 0

Summary

Kebangkitan rohani-kebangkitan rohani menyingkapkan baik kuasa Tuhan maupun kelemahan-kelemahan manusia. Kebangkitan-kebangkitan rohani yang lampau berulang-ulang menunjukkan bahwa kita harus menjadi siap bukan cuma untuk masuk ke dalam kuasa dahsyat kebangkitan rohani, tetapi juga menjaganya tetap mengalir serta menjaganya tetap murni.
Buku ini menunjukkan kepada kita bahwa dengan membangun pondasi-pondasi alkitabiah serta spiritual yang kuat di dalam kehidupan kita sendiri, keluarga-keluarga serta gereja-gereja, kita dapat menjadi siap untuk menjelang kebangkitan rohani besar yang segera akan datang kepada bangsa-bangsa.
Available since: 05/18/2020.

Other books that might interest you

  • My Avilla - cover

    My Avilla

    Ifa Avianty

    • 0
    • 0
    • 0
    Pernahkah engkau merasakan kagum yang sangat kepada seseorang? Kagum yang tak pernah sanggup engkau ungkapkan, karena orang yang kau kagumi itu, justru pesaingmu sendiri?
    
    Ya, Trudy begitu terpesona kepada Margriet. Sang kakak itu, seperti diciptakan untuk sebuah kesempurnaan. Kecantikannya, kelembutannya, kecemerlangan hatinya, selalu membuat ia merasa menjadi sosok terburuk, terkasar, dan terjahat sedunia, saat bersanding dengannya.
    
    Dengan apa yang dimiliki, lelaki terhebat di dunia pun, mungkin akan bangga bersanding dengan Margriet. Tetapi, mengapa justru dengan sang kakak ia harus terlibat cinta segitiga?
    
    Ia sungguh tak sanggup melihat Fajar, lelaki yang ia cintai, sering dengan begitu mesra memanggil Sang Margriet dengan sebutan "My Avilla".
    
    Nyata-nyatanya, Margriet ternyata lebih memilih lelaki bule mualaf, Phill. Lelaki tampan yang periang dan terpelajar, yang juga telah menyemaikan benih kasih-sayang di hati Margriet, sang istri.
    
    Namun, Trudy tahu, alunan cinta di jiwa Fajar, tak lekang karena pernikahan itu... Bahkan, ketika akhirnya ia dan Fajar telah nyaris sejengkal memasuki gerbang pernikahan, mendadak ia menyadari, bahwa ia tak memiliki kelembutan jiwa setara Margriet, yang akan mampu dengan ikhlas menerima Fajar yang menjadi cacat itu apa adanya.
    
    Novel ini adalah drama cinta nan romantis. Tentu saja cinta yang memberikan lautan inspirasi. Namun, tentu saja tak sekadar jalinan cinta yang ditengahkan. Pencarian Phill dan Fajar akan Tuhan, telah membuat novel ini dengan sendirinya mengusung pencerahan. Phill yang sebelumnya non muslim, dan Fajar yang bersekolah teologi di Roma. Mereka sama-sama menemukan cahaya. Sama-sama menemukan Tuhannya.
    Show book
  • Ranah 3 Warna - cover

    Ranah 3 Warna

    Ahmad Fuadi

    • 0
    • 0
    • 0
    Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
    
    Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
    
    Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: "Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?" Hampir saja dia menyerah.
    
    Rupanya "mantra" man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat "mantra" kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
    
    Ke mana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Kesatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
    
    Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa tak berkesudahan. Tuhan sungguh bersama orang yang sabar.
    Show book
  • Change Your Habits - cover

    Change Your Habits

    Isnaeni DK

    • 0
    • 0
    • 0
    Sesungguhnya kebiasaan yang kita lakukan merupakan cerminan kepribadian diri kita. Orang akan menilai kita dari apa yang terlihat di mata mereka. Bila yang mereka rekam adalah kebiasaan buruk kita, kecenderungannya mereka akan mengecap kita sebgagai pribadi yang buruk. Bila kebiasaan baik, kita akan cenderung dinilai baik. Dari kebiasaan inilah, masing-masing kita bisa menilai seberapa besar diri kita telah berkembang sehingga apakah kita sudah layak dikatakan telah dewasa, atau masih kekanak-kanakan.
    
    Kawan, mari bersama kita lejitkan potensi dengan cara mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk terlebih dahulu. Beranilah bercita-cita, mengambil langkah-langkah baru, dan berani melakukan tindak lanjut atas ilmu yang dimiliki. Ganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik lalu berusahalah menjadi pribadi yang terus melangkah ke depan, berorientasi ke masa depan, bukan perut oriented.
    
    Tantangan dan hambatan jelas akan ada. Kuncinya adalah bersemangat dan tetap jalani semua dengan penuh keyakinan. Katakan pada dunia bahwa Anda adalah manusia hebat dengan segudang ide cemerlang yang siap Anda perjuangkan. Katakanlah bahwa Anda manusia hebat yang siap menghadapi tantangan dengan jiwa yang kuat sehingga cita-cita berhasil Anda dapat. Jadilah manusia yang istimewa, pasrahkan segala perjuangan Anda kepada Tuhan, jadilah manusia yang terus melakukan perubahan, and Change Your Habits!
    Show book
  • Terjemahan Dan Makna Surat 56 Al-Waqi’ah (Hari Kiamat) The Event Edisi Bilingual - cover

    Terjemahan Dan Makna Surat 56...

    Jannah Firdaus Mediapro

    • 0
    • 0
    • 0
    Audiobook Terjemahan Serta Makna Surat 56 Al-Waqi’ah (Hari Kiamat) The Event Edisi Bilingual Dalam Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris. 
     
    Surat Al Waaqi'ah adalah surat ke-56 dalam Al-Quran (kitab suci agama Islam). Surat ini terdiri atas 96 ayat dan termasuk golongan golongan surat Makkiyah. Surat yang diturunkan sesudah Surah Taahaa ini dinamakan dengan Al-Waaqi'ah (Hari Kiamat), diambil dari perkataan Al-Waaqi'ah yang terdapat pada ayat pertama. Surat ini banyak membahas tentang kehidupan umat manusia di alam ruh dan di hari akhirat kelak. 
     
    Surah Al-Waqi'ah ("The Inevitable" or "The Event") is the 56th surah (chapter) of The Holy Quran. Muslims believe it was revealed in Mecca (see Meccan surah). The total number of verses in this surah are ninety-six. It mainly discusses the afterlife according to Islam, and the different fates people will face in it.
    Show book
  • Negeri 5 Menara - cover

    Negeri 5 Menara

    Ahmad Fuadi

    • 0
    • 0
    • 0
    Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.
    
    Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.
    
    Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan "mantera" sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses.
    
    Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.
    
    Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
    
    Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi.
    Show book
  • Api Tauhid: Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid - cover

    Api Tauhid: Cahaya Keagungan...

    Habiburrahman El-Shirazy

    • 0
    • 0
    • 0
    Ini adalah novel roman dan sejarah. Novel roman yang bercerita seputar perjuangan anak muda asal Lumajang, Jawa Timur, yang bernama Fahmi. Dalam perjalanannya, Fahmi harus menghadapi situasi yang cukup pelik, dalam urusan rumah tangga. Fahmi pun galau. Hamza, temannya yang berasal dari Turki, mengajak Fahmi untuk berlibur ke Turki. Hamza berharap, Fahmi bisa melupakan masa-masa galaunya selama di Turki nanti. Untuk itulah, Hamza mengajak Fahmi menelusuri jejak perjuangan Said Nursi, seorang ulama besar asal Desa Nurs. Ulama terkemuka ini, dikenal memiliki reputasi yang mengagumkan. Melalui perjalanan Fahmi-lah kita mengenal tokoh yang dikenal sebagai "Badruzzaman".
    
    Lalu, bagaimana dengan dengan persoalan Fahmi? Akankah perjalanan ke Turki memberinya jalan keluar atau justru muncul masalah baru?
    Show book